BITUNG - Maurits Mantiri dan Ketua tim Penggerak PKK kota Bitung didampingi kunjungi Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah dampingi Asisten 1 Julius Ondang, Kadis Pendidikan Eugiene Mantiri, Kabag Kerjasama Rio Karamoy, Kabag Hukum Budi Hendiarso, Kabag umum Theo Rorong, dan Ketua TP3 Sepakat, Presiden Director PT. MSM TTN David Sompie, serta Sustainability and External Affair Group Head, Yustinus Setiawan, sambangi 2 SMK di Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah, rabu (20/07/2022).
Sekolah pertama yang di tuju adalah SMK NU Ma'arif Kudus robongan Walikota di terima langsung Kepala SMK Drs. H. Ahmad Nadlib, serta jajaran. Sekolah yang memiliki kurang lebih 1900 siswa ini memiliki 7 jurusan yaitu :
- Teknik Komputer dan Jaringan
- Teknik Otomatisasi Industri
- Teknik Instalasi Tenaga Listrik
- Teknik Permesinan
- Teknik Pengelasan
- Teknik Kendaraan Ringan
- Teknik Bisnis Sepeda Motor.
SMK NU Ma'arif Kudus sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar termasuk Daihatsu. Dan Dalam hal peningkatan kualitas dan kinerja SMK untuk menjadi pusat keunggulan sesuai dengan kebutuhan Industri Dunia Usaha Kerja (IDUKA), dengan rancangan kurikulum yang dikembangkan bersama IDUKA yang dapat mengkolaborasi PBET ( production based education and training ) berbentuk Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) atau Pembelajaran Berbasis Industri (melalui Praktek Kerja Industri) meliputi;
Peningkatan persentase guru yang bersertifikasi yang diakui IDUKA. Praktek kerja lapangan yang dikembangkan bersama IDUKA, Sarana prasarana yang sesuai kebutuhan IDUKA sektor Ekonomi Kreatif; Persentase lulusan yang terserap IDUKA 1 tahun setelah lulus minimal 60%. Sehingga SMK mempunyai rencana pengembangan dan keberlanjutan Pusat Keunggulan (Center of Excellence), termasuk pengembangan pelatih Pusat Keunggulan (Center of Excellence).
Kurikulum akan dirancang dan dikembangkan bersama industri sehingga terjadi keselarasan kurikulum antara sekolah dan Industri. Pada Sarana prasarana di standarkan sesuai kebutuhan industri, terlaksananya magang guru bersertifikasi, adanya program PKL dikembangkan dengan IDUKA sesuai dengan LINk AND MACH hingga mutu lulusan relevan dengan kebutuhan Industri sehingga prosentase lulusan terserap minimal 60%.
Program pengembangan pelatih Pusat Keunggulan untuk sekolah sekitar. Dengan Menyusun rencana pengembangan dan keberlanjutan pusat Keunggulan.
" Prestasi yang pernah di dapat dalam lomba sekolah berbasis industri merebut juara 1 yang di selengarakan oleh Pintar Bersama Daihatsu. Para siswa juga berkesempatan untuk magang di perusahaan yang ada di jepang" Kata kepsek SMK NU Ma'arif Kudus.
Sementara H. Fariddudin, S.Sn Kepala SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus menerima wali kota bitung bersama rombongan.
SMK RUS memiliki 1165 siswa dengan memiliki 6 jurusan yaitu : - Jurusan Animasi, Jurusan Desain Komunikasi Visual, Jurusan Pengembangan Perangkat Lunak dan game, Jurusan Desain Grafika serta Jurusan Teknik Grafika.
Menurut Kepsek SMK RUS, bahwa SMK digital ini mempunyai fokus pada kemauan anak (murid), Murid di beri ruang untuk berkreatif sesuai dengan gayanya sendiri.
Dia juga menjelaskan bahwa sudah banyak proyek yang di kerjakn oleh para murid-muridnya, proyek terakhir katanya adalah SABDA ALAM, Film Pendek berdurasi sekitar 4 menit ini menceritakan tentang kehidupan burung yang ada di alam liar di tangkap dan di perdagangkan oleh manusia.
" Film animasi ini mendapat pujian dari menteri pariwisata dan ekonomi kreatif, Menteri keuangan, serta para artis dan pelaku seni lainnya." Ungkapnya
Baca juga:
Entry Meeting Itjenau di Lanud Leo Wattimena
|
Sembari mengajak rombongan berkeliling melihat seluruh ruang belajar para siswa yang memang di beri kesempatan untuk berkreasi, tidak seperti sekolah - sekolah yang lain bahwa siswa harus duduk di kursi dan menghadap papan tulis.
" Di sini ruang belajarnya sama seperti di cafe-cafe, jadi para siswa bisa rileks, ada juga yang sementara mendesain sambil melantai, rebahan sesuai gaya masing masing." Ujarnya
Maurits mantiri menyampaikan sangat kagum dengan cara belajar yang di terapkan oleh 2 SMK yang ada di Kabupaten Kudus tersebut. Ini adalah salah satu bentuk penghargaan kepada murid-murid mereka agar supaya bisa berkreatif tanpa ada tekanan dari para pengajar, tapi tetap harus terus di kontrol.
" Untuk SMK NU Ma'arif Amin sendiri mereka bisa langsung mencetak para calon pekerja yang siap bersaiing di bidangnya masing masing. ini memang harus di mulai dari mindset agar tercipta SDM yang unggul." Singkatnya. (AH)